Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)
https://utilityprojectsolution.org/ejournal/index.php/mekas
<p align="justify"><strong>Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)</strong> adalah jurnal ilmiah peer-review yang diterbitkan oleh PT. Lembaga Dongan Dosen yang bergerak dibidang Publikasi, Penerbit Buku. <strong>Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)</strong> adalah jurnal interdisipliner yang, meskipun berpusat pada komunikasi, terbuka dan menyambut kontribusi dari berbagai disiplin ilmu dan pendekatan yang bertemu di persimpangan studi komunikasi.</p> <p align="justify"><strong>Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)</strong> terdiri dari versi online, diterbitkan dua kali setahun pada akhir Oktober dan April tahun berjalan. Sebagai terbitan berkala ilmiah, jurnal ini tunduk pada ketentuan standar peer review yang dilakukan oleh Sarjana Komunikasi dari berbagai universitas. Semua naskah yang dikirimkan akan melalui tinjauan sejawat dan tinjauan editorial secara double-blind sebelum diberikan penerimaan untuk diterbitkan. <strong>Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)</strong> telah menggunakan Sistem Jurnal Terbuka yang mewajibkan seluruh penulis untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum diperbolehkan mengunggah naskah yang mereka tulis secara online. Setelah itu, editor, peer reviewer, dan penulis dapat memantau pemrosesan naskah. <strong>Jurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)</strong><strong> </strong>menerbitkan makalah terpilih di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution NonCommercial ShareAlike 4.0</p>LodDos Instituteen-USJurnal Media dan Komunikasi (MEKAS)3030-945XPENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMSI INFORMASI DI KALANGAN GENERASI Z
https://utilityprojectsolution.org/ejournal/index.php/mekas/article/view/68
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi informasi di kalangan Generasi Z. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, media sosial telah menjadi sumber utama informasi bagi generasi ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden Generasi Z yang aktif menggunakan media sosial. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengukur pengaruh berbagai faktor, seperti jenis platform yang digunakan, frekuensi akses, serta tingkat kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap pola konsumsi informasi Generasi Z. Sebagian besar responden lebih memilih informasi yang ringkas, visual, dan mudah diakses dibandingkan sumber berita tradisional. Selain itu, algoritma media sosial yang menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna turut membentuk pola konsumsi informasi mereka, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan efek filter bubble dan echo chamber. Temuan lain menunjukkan bahwa meskipun Generasi Z memiliki akses luas terhadap informasi, mereka masih menghadapi tantangan dalam memilah berita yang akurat dan kredibel di tengah maraknya misinformasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media sosial berperan besar dalam membentuk perilaku konsumsi informasi Generasi Z, baik dalam aspek positif seperti kemudahan akses dan beragamnya sumber informasi, maupun dalam tantangan seperti penyebaran hoaks dan keterbatasan berpikir kritis terhadap informasi yang diterima. Oleh karena itu, diperlukan edukasi literasi digital yang lebih intensif agar Generasi Z dapat menjadi konsumen informasi yang lebih bijak dan kritis.</p>Armanda PutriArif RamadhanSalsabila Salsabila
Copyright (c) 2025 Armanda Putri, Arif Ramadhan, Salsabila Salsabila
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-28223439STRATEGI KOMUNIKASI KRISIS PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI ISU NEGATIF DI MEDIA DIGITAL
https://utilityprojectsolution.org/ejournal/index.php/mekas/article/view/72
<p>Penelitian ini membahas strategi komunikasi krisis perusahaan dalam menghadapi isu negatif di media digital. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana perusahaan merancang dan menerapkan strategi komunikasi yang efektif guna memitigasi dampak negatif dari pemberitaan di media digital, serta membangun kembali reputasi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada beberapa perusahaan yang pernah menghadapi krisis reputasi akibat isu negatif di media digital. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, analisis dokumen, serta observasi media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi krisis yang efektif melibatkan beberapa tahap utama: identifikasi krisis, perencanaan respons cepat, transparansi dalam penyampaian informasi, keterlibatan aktif dengan publik melalui berbagai platform digital, serta pemulihan reputasi jangka panjang melalui strategi branding dan hubungan masyarakat. Temuan penting lainnya adalah bahwa penggunaan media sosial sebagai kanal komunikasi krisis dapat mempercepat pemulihan citra perusahaan jika dilakukan secara terbuka dan responsif. Selain itu, koordinasi internal yang baik serta kesiapan menghadapi krisis sebelum terjadi terbukti menjadi faktor kunci keberhasilan dalam mitigasi isu negatif. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa strategi komunikasi krisis yang efektif memerlukan pendekatan yang terstruktur, adaptif, dan berbasis transparansi. Perusahaan perlu memiliki kesiapan dalam menghadapi isu negatif dengan mengembangkan sistem respons yang cepat dan akurat, serta membangun komunikasi yang berbasis kepercayaan dengan pemangku kepentingan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif dari isu yang berkembang dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap merek mereka</p>Lestari P AnggrainiDinda Sari Rahma
Copyright (c) 2025 Lestari P Anggraini, Dinda Sari Rahma
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-28224045EFEKTIVITAS KAMPANYE SOSIAL MELALUI TIKTOK: STUDI KASUS KAMPANYE LINGKUNGAN
https://utilityprojectsolution.org/ejournal/index.php/mekas/article/view/73
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kampanye sosial mengenai isu lingkungan yang dilakukan melalui platform TikTok. Seiring dengan meningkatnya popularitas TikTok sebagai media berbasis video pendek, kampanye sosial berbasis digital menjadi strategi yang semakin relevan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, melibatkan analisis konten dari kampanye lingkungan yang viral serta wawancara dengan pembuat konten dan audiens. Selain itu, data kuantitatif berupa jumlah tayangan, interaksi (like, komentar, dan berbagi), serta perubahan sikap pengguna dianalisis untuk mengukur dampak kampanye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye lingkungan di TikTok efektif dalam menjangkau audiens luas dalam waktu singkat, terutama melalui penggunaan tren, tantangan, dan narasi visual yang menarik. Interaksi yang tinggi dengan audiens, terutama melalui fitur komentar dan duet, berkontribusi pada penyebaran pesan secara organik. Namun, tantangan seperti keterbatasan durasi video dan potensi misinformasi juga ditemukan sebagai faktor yang memengaruhi efektivitas kampanye. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa TikTok dapat menjadi alat yang efektif untuk kampanye sosial lingkungan jika strategi komunikasi yang digunakan mampu menarik perhatian, mendorong partisipasi, dan memberikan informasi yang kredibel. Rekomendasi yang diberikan mencakup optimalisasi penggunaan algoritma TikTok, kolaborasi dengan kreator konten, serta penyusunan pesan kampanye yang berbasis pada fakta dan data ilmiah.</p>Candra PerdanaSulastri Sulastri
Copyright (c) 2025 Candra Perdana, Sulastri Sulastri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-28224649PERAN JURNALISME WARGA DALAM MENANGKAL HOAKS DI ERA DIGITAL
https://utilityprojectsolution.org/ejournal/index.php/mekas/article/view/74
<p>Perkembangan teknologi digital telah meningkatkan arus informasi secara masif, tetapi juga membawa tantangan berupa penyebaran hoaks. Jurnalisme warga, sebagai bentuk partisipasi publik dalam produksi dan distribusi berita, memiliki peran penting dalam menangkal hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi jurnalisme warga dalam membendung penyebaran informasi palsu di era digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan jurnalis warga, analisis konten berita yang diproduksi oleh warga, serta studi literatur terkait jurnalisme warga dan hoaks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalisme warga berperan dalam menangkal hoaks melalui tiga mekanisme utama, yaitu verifikasi informasi sebelum disebarluaskan, penyebaran berita berbasis fakta melalui media sosial, dan edukasi kepada masyarakat tentang literasi digital. Kendala yang dihadapi meliputi kurangnya standar jurnalistik, keterbatasan akses terhadap sumber informasi terpercaya, serta risiko penyalahgunaan platform digital untuk kepentingan tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jurnalisme warga memiliki potensi besar dalam menangkal hoaks, terutama dengan dukungan literasi digital yang baik dan kolaborasi dengan media arus utama serta platform media sosial. Oleh karena itu, penguatan kapasitas jurnalis warga dan penyebaran kesadaran akan pentingnya verifikasi informasi menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.</p>Muhammad SyaputraKristina Sartika
Copyright (c) 2025 Muhammad Syaputra, Kristina Sartika
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-28225055